Ketua Umum Bakornas Fokusmaker, Ali Ghiffar P. Rinanto melantik pengurus Bakorda Fokusmaker Papua Barat di Aston Niu Hotel, Manokwari, Sabtu, 30 November 2024. Foto: TIM2
Manokwari – Wahyu R. Setyawan secara resmi memimpin Badan Koordinasi Daerah Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Bakorda Fokusmaker) Provinsi Papua Barat periode 2024-2027.
Hal ini ditandai dengan pelantikan pengurus Bakorda Fokusmaker Papua Barat oleh Ketua Umum Bakornas Fokusmaker, Ali Ghiffar Putra Rinanto di Aston Niu Hotel, Manokwari, Sabtu, 30 November 2024.
Fokusmaker adalah organisasi sayap dari Sentral Organisasi Karyawan Swandiri Indonesia (SOKSI).
Dalam sambutannya, Wahyu Setyawan mengucapkan terima kepada Bakornas, Bakorda, dan Bakorcab Fokusmaker yang telah mempercayainya mengemban amanah sebagai Ketua Bakorda Fokusmaker Provinsi Papua Barat.
“Saya berjanji amanah ini akan saya jalankan dengan baik, terutama untuk membesarkan Fokusmaker di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat. Ke depan kita akan bentuk pengurus kabupaten, Bakorcab. Kita akan mulai dari Fakfak, seperti filosofi melangkah dari Timur,” kata Wahyu Setyawan yang mengaku mantan wartawan Tabura Pos ini.
Dikatakannya, dalam memimpin organisasi ini, pihaknya membutuhkan saran, pendapat, masukkan, dan hal terpenting adalah dukungan, karena membangun Fokusmaker kembali, bukan urusan yang gampang.
Ia menerangkan, Fokusmaker adalah lembaga konsentrasi di bawah SOKSI yang melibatkan anak-anak muda, khususnya lagi mahasiswa. Untuk itu, kata dia, Fokusmaker adalah kawah candradimuka untuk menciptakan kader-kader terbaik melanjutkan karyanya di SOKSI maupun Partai Golkar.
Wahyu Setyawan berharap kader-kader Fokusmaker nantinya tidak hanya berkarya di Papua Barat saja, tetapi bisa berbicara banyak di kancah nasional.
“Terpilihnya abangda kita, Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar, membuka jalan untuk kita semua, anak-anak muda dari Papua untuk membuktikan bahwa kitong bisa, kitong tidak kalah dengan anak-anak di Jawa sana,” katanya.
Ia pun berdoa agar ke depan, dari Papua Barat dan Fokusmaker Papua Barat akan lahir Bahlil, Bahlil muda lainnya, mampu dan berani bersaing di level tertinggi di Republik ini.
Sementara Ali Ghiffar mengatakan, sejak 2009, Fokusmaker tidak aktif di pusat, karena waktu itu pembinaan pemuda di SOKSI, tidak terlalu difokuskan.
“Tapi pada akhirnya, pada 2022, dilaksanakan pertemuan nasional ke tujuh di Jakarta dan alhamdulilah, saya terpilih sebagai Ketua Umum yang waktu itu saya masih berusia 23 tahun,” ungkap Ali Ghiffar.
Setelah dirinya terpilih dan selama 13 tahun tidak aktif, ucap Ali Ghiffar, tugas terberatnya adalah mengembalikan marwah dan positioning politik Fokusmaker di Partai Golkar. “Alhamdulilah sekarang Fokusmaker sudah dipandang sekali oleh senior-senior dan para pengurus DPP Partai Golkar,” kata Ali Ghiffar.
Diakui tenaga ahli Menpora ini, di sisa masa jabatannya, kurang lebih 8 bulan lagi, dirinya bersama Sekjen memfokuskan perhatian terkait konsolidasi organisasi.
“Kita mau gas barang ini untuk ke depan kita bisa konsolidasi secara total dan penuh, demi mendukung proses kaderisasi dan konsolidasi organisasi, khususnya di SOKSI,” sebut pria kelahiran Nabire ini seraya berjanji akan memperhatikan Papua Barat.
Sedangkan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat, Suriyati berharap pengurus yang dilantik ini tetap mengemban amanah untuk membesarkan Fokusmaker, bergotong-royong menghidupkan Fokusmaker yang sudah lama vakum.
Dia mengungkapkan, sebagai organisasi ekstra universitat yang bersifat mandiri dan berpegang teguh pada sejarah kelahirannya, tidak bisa dipisahkan dari SOKSI, dalam perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Menurut Suriyati, DPD Partai Golkar Papua Barat menyambut baik kehadiran Fokusmaker di Papua Barat dan menjadi garda terdepan, menjaring serta membentuk kader-kader Golkar dari kalangan mahasiswa.
“Golkar selalu identik dengan kekaryaan yang nantinya berdampak positif bagi masyarakat di Papua Barat. Saya mengajak Fokusmaker dan ormas-ormas Golkar lain untuk melakukan pengkaderan dan menjaring potensi yang ada,” pintanya.
Suriyati mengklaim, Partai Golkar penuh dengan ormas, mulai dari tingkat ibu-ibu, kepemudaan, AMPI, Kosgoro, dan MKGR.
“Bisa dibayangkan kalau semua ormas dan sayap bergerak, maka Golkar akan menguasai Papua Barat,” kata Suriyati sembari menyebut bahwa bersinergi dengan Partai Golkar tidak ada ruginya. [TIM2-R1]