Tidak Puas Hasil Seleksi CPNS, Warga Blokade Ruas Jalan di Distrik Warmare

Warga memblokade ruas jalan di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari buntut dari kekecewaan hasil seleksi CPNS formasi 2021, Sabtu, 10 Mei 2025. Foto: IST Warga memblokade ruas jalan di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari buntut dari kekecewaan hasil seleksi CPNS formasi 2021, Sabtu, 10 Mei 2025. Foto: IST

Warga memblokade ruas jalan di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari buntut dari kekecewaan hasil seleksi CPNS formasi 2021, Sabtu, 10 Mei 2025. Foto: IST

Manokwari – Sejumlah warga memblokade jalan dan membakar ban bekas di ruas jalan Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Sabtu (10/5/2025).

Kapolsek Warmare, Ipda Sam Saiba mengatakan pemblokadean dilakukan sejumlah warga di 3 titik, yakni Kampung Guentuy, di dekat jembatan Kali Warmare, Kampung Umcem, dan jembatan Kali Prafi, Kampung Indisey.

Dijelaskannya, pemblokadean dilakukan warga sebagai bentuk protes dan kekecewaan terkait hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupatem Manokwari. Dari hasil seleksi, kata dia, banyak masyarakat Arfak yang tidak lulus atau dinyatakan gugur.

Saiba mengutarakan, warga masih memblokade jalan dan menolak untuk membuka blockade serta meminta Bupati Manokwari, Hermus Indou agar ke lokasi menemui warga.

“Iya ada pemalangan, saya lagi di TKP. Masyarakat tidak puas dengan hasil CPNS, hanya ada beberapa orang saja masyarakat Arfak yang diterima, sedangkan sebagian besar itu gugur atau jatuh. Akhirnya, mereka menagih janji Bupati saat kampanye. Mereka meminta Bupati supaya datang, baru pemalangan bisa dibuka,” jelas Saiba.

Diakuinya, sejumlah ruas jalan di Warmare untuk sementara tidak bisa dilalui, sehingga mengimbau masyarakat yang hendak melintas di Warmare agar selalu berhati-hati.

“Jalan macet total, tidak bisa dilewati. Untuk pengamanan sudah ada beberapa anggota dan Danramil Warmare bersama anggota. Bupati belum datang, kami masih menunggu konfirmasi masyarakat,” kata Saiba.

Seperti diketahui, hasil seleksi CPNS formasi 2021 di Kabupaten Manokwari, diumumkan pada Jumat, 9 Mei 2025. Hasil ini direspon para pencari kerja (pencaker) yang tidak lulus dengan aksi pemblokadean jalan, Sabtu (10/5/2025).

Menanggapi aksi tersebut, Bupati Manokwari, Hermus Indou menyampaikan permohonan maaf karena tidak semua pencaker terakomodir pada seleksi CPNS. Diungkapkannya, kuota penerimaan CPNS formasi 2021 hanya 308 orang, sedangkan yang mengikuti seleksi lebih dari 2.000 orang.

“Hasil tes CPNS formasi 2021 yang diumumkan kemarin mencatatkan 308 peserta yang dinyatakan lulus. Tentu saja ada yang belum lulus,” kata Indou didampingi Wakil Bupati, Mugiyono kepada para wartawan di Aston Niu Hotel, Manokwari, Sabtu (10/5/2025).

Ia mengatakan, ini hal wajar mengingat jumlah pendaftar lebih dari 2.000 orang, sehingga sekitar 1.700 peserta lain belum berkesempatan diterima sebagai CPNS.

Dikatakan Indou, proses seleksi dilakukan secara daring melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) dan hasilnya ditentukan oleh kemampuan setiap peserta tanpa campur tangan kepala daerah.

Namun begitu, kata dia, sebagai kepala daerah, dirinya akan tetap memberi perhatian terhadap putra dan putri daerah serta putra dan putri suku Nusantara yang lama berdomisili di Manokwari.

Bupati menambahkan, sebanyak 308 pencaker yang lulus seleksi CPNS sudah mengakomodir 80 persen orang asli Papua (OAP) dan 20 persen suku Nusantara yang lahir dan besar di Manokwari (Labema).

“Kita sudah mengaturnya dengan komposisi kuota 80 persen untuk orang asli Papua dan 20 persen untuk suku Nusantara. Secara umum, pendaftar OAP sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan, begitu juga yang lolos,” kata dia.

Untuk para pencaker yang tidak lulus, kata Indou, Pemkab Manokwari akan mencari solusi, salah satunya membuka lagi seleksi CPNS.

“Kami berkomitmen membuka peluang baru melalui program kerja 100 hari. Salah satunya dengan rencana pengangkatan 1.000 pegawai secara bertahap,” katanya.

Menurut Indou, formasi awal sudah 308 orang yang diterima, masih tersisa kuota tambahan sebanyak 508 orang, bahkan kemungkinan mencapai 900 formasi.

“Kami pemerintah sedang mencari solusi agar para pelamar yang belum terakomodir bisa mendapatkan kesempatan melalui formasi tambahan yang tersedia,” jelas Indou.

Ia mengungkapkan, dirinya akan bertemu para pencaker yang melakukan pemalangan untuk mendiskusikan hal tersebut. Bupati memastikan pada penerimaan formasi berikut tetap dengan formasi 80 persen OAP dan 20 persen suku Nusantara Labema.

“Terkait pembagian kuota, nanti akan ditetapkan melalui peraturan daerah khusus dan prioritas tetap diberikan kepada OAP serta suku Nusantara yang lahir dan besar di Manokwari,” kata Indou. [AND/SDR-R1]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *