Ketua IKKB Kabupaten Manokwari, Albert Simatupang
Manokwari – Seorang warga, Amir H. Sianturi (38 tahun) tewas ditembak Bripka A, oknum Satbrimob Polda Papua Barat, di arena judi sabung ayam yang dikabarkan telah beroperasi cukup lama di Kampung Kali Amin, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Senin, 30 Desember 2024 sekitar pukul 17.10 WIT.
Sekaitan dengan kejadian mengenaskan tersebut, Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Batak (IKKB) Kabupaten Manokwari, Albert Simatupang menanggapi serius peristiwa yang menewaskan almarhum Amir Sianturi.
Ia menceritakan, dirinya menerima informasi tersebut pada Senin, 30 Desember 2024 malam dari keluarga di Prafi. Setelah mengecek informasi tersebut, ternyata benar korban adalah warga Batak bermarga Sianturi, termasuk Simatupang.
Lanjut Simatupang, IKKB lalu mencari informasi tentang keluarga korban, termasuk melalui grup-grup WhatsApp di Medan, Sumatera Utara dan akhirnya ketemu abang dari korban.
“Setelah itu kita hubungi. Permintaan keluarga, segera dibawa jenazahnya ke kampung. Setelah ada kepastian dari keluarga, kami ketemu dengan Dansat Brimob,” kata Simatupang yang dikonfirmasi wartawan via ponselnya, Minggu (5/1/2025).
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, Dansat bersedia dan menyanggupi untuk menanggung biaya pemulangan jenazah ke kampung halaman, sekaligus memberikan biaya yang dikeluarkan keluarga korban di kampung dalam pengurusan jenazah korban.
“Dansat Brimob yang menanggung atau memfasilitasi semua biaya pemulangan jenazah korban ke kampung beserta pendampingnya dari pihak keluarga satu orang dan dari pihak Brimob satu orang, termasuk biaya-biaya yang keluar atas pengurusan jenazah di kampung,” ungkapnya.
Mewakili warga Batak dan IKKB Kabupaten Manokwari, Simatupang mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Dansat Brimob dan jajaran yang tulus atas perhatiannya untuk pemulangan jenazah ke kampung halamannya.
“Setelah kita koordinasi, memang Dansat Brimob menyampaikan yang pertama turuti permintaan keluarga mengantarkan jenazah ke kampungnya dulu. Nanti proses selanjutnya akan ditindaklanjuti, sehingga kita keluarga besar Simatupang setuju. Terus terang, Dansat Brimob memberikan perhatian yang luar biasa untuk penyelesaian kasus ini,” kata Simatupang.
Dirinya juga mengapresiasi Ketua Kerukunan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ikut memberi dukungan dan atensi terhadap keluarga korban dengan penyesalan dan mendukung keberangkatan jenazah maupun proses hukum selanjutnya.
“Jenazah korban kemarin pagi sudah dimakamkan. Semua pemakaman berjalan lancar, tidak ada gangguan dari keluarga. Keluarga menilai peristiwa ini adalah sebuah musibah,” kata Simatupang.
Ketua IKKB Kabupaten Manokwari ini menambahkan, terlepas dari peristiwa yang dianggap musibah, pihak keluarga korban berharap adanya proses hukum.
Proses hukum yang diminta keluarga korban, kata Simatupang, pelaku atas nama Bripka A harus dipecat sebagai anggota Brimob. “Supaya jangan terulang lagi dan memberikan efek jera bagi pelaku,” tukasnya.
Simatupang menambahkan, IKKB Kabupaten Manokwari dan Kerukunan Keluarga Besar Simatupang menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap pihak berwajib dengan catatan pelaku harus ditindak tegas dan dipecat dari kesatuannya.
“Itu permintaan keluarga. Kita dari IKKB dan keluarga tetap akan kawal dan mengikuti proses hukum yang berjalan supaya jangan terjadi lagi dan jangan meremehkan masyarakat. Nanti kalau yang pengantar sudah datang, kita akan tindaklanjuti,” kata Simatupang.
Sebelumnya, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Johnny E. Isir mengaku pihaknya telah mengambil langkah tegas terkait insiden tersebut dan akan diproses.
Menurut mantan Kapolres Manokwari ini, oknum tersebut sudah ditempatkan di tempat khusus dan sedang dalam proses pemeriksaan untuk mendalami kejadian tersebut.
“Terkait insiden itu, untuk oknum anggota sudah ditempatkan di tempat khusus. Kita sedang dalam peoses untuk mendalami kejadian dan kita akan lakukan proses,” kata Isir kepada para wartawan di Polda Papua Barat, Selasa, 31 Desember 2024.
Kapolda mengaku tidak tahu soal adanya aktivitas maupun lokasi judi sabung ayam di wilayah tersebut dan oknum anggota yang diduga terlibat atau membekingi kegiatan itu akan diproses.
“Tidak tahu, tapi yang jelas, anggota yang membekingi, kita akan proses. Insiden penembakan itu dipicu karena ada keributan,” jelas Kapolda.
Dikatakan Isir, terkait insiden ini, pihaknya sudah memerintahkan Dansat Brimob dan Propam Polda Papua Barat agar melakukan pengecekan terhadap senpi dan amunisi personil.
Sementara terhadap jenazah korban, Isir mengaku akan menjadi bagian dari tanggung jawabnya, dimana korban akan disemayamkan dengan baik dan dilakukan pendampingan jenazah sampai ke rumah duka.
“Jadi, sejauh ini kita masih mendalami kronologis kejadiannya seperti apa. Artinya, menit ke menit seperti apa, sehingga terjadi penembakan,” terang Kapolda.
Berdasarkan sejumlah sumber disebutkan bahwa saat itu, korban Amir Sianturi menyaksikan keributan yang terjadi di arena judi Sabung Ayam, yang dikabarkan telah beroperasi cukup lama.
Melihat keributan tersebut, Bripka A, oknum anggota Polri dari Satbrimob Polda Papua Barat, mengeluarkan senjata api (senpi) dan melepaskan tembakan peringatan, tetapi ada satu tembakan yang dikabarkan mengenai leher korban, Amir Sianturi.
Setelah tertembak, korban dibawa ke Rumah Sakit Pratama yang terletak di Distrik Warmare. Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah Amir Sianturi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat di samping markas Polda Papua Barat untuk diautopsi sembari menghubungi pihak keluarga korban.
Informasi lain menyebutkan, Bripka A mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak 3 kali untuk melerai keributan di antara pemain judi sabung ayam, tetapi tembakan itu rekoset (memantul, red) dan mengenai bagian leher depan korban, Amir Sianturi.
Warga dan penggemar judi sabung ayam yang selama ini ‘dipelihara’ sesungguhnya sudah melihat korban meninggal dunia di lokasi, tetapi Bripka A yang diduga sebagai pengelola arena judi sabung ayam di Kali Amin, berupaya membawa korban ke Rumah Sakit Pratama Warmare untuk mendapat pertolongan medis, tetapi nyawanya tidak tertolong lagi.
“Apa pemicu keributannya, saya kurang tahun om, tapi ada satu orang terkena tembakan. Setelah kejadian itu, arena sabung ayam yang biasa dipagari, sudah dibongkar,” ungkap sumber via WhatsApp, Selasa (31/12/2024) pagi.
Informasi lain menyebutkan, setelah mengantar korban ke Rumah Sakit Pratama, Warmare, Bripka A yang saat kejadian diduga memakai senpi jenis pistol berkaliber 9 mm, langsung menuju markasnya di Satbrimob Polda Papua Barat.
Tim Inafis Polda Papua Barat sudah diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan di Polsek Prafi dan Polresta Manokwari. [SDR/AND-R1]