Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong mengikuti prosesi wisuda program S1 dan Magister Ilmu Hukum di Kota Sorong, Selasa, 9 Juli 2024. Foto: CR24
Sorong – Sebanyak 237 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unamin) Sorong program S1 dari 7 fakultas dan 19 program studi (prodi) angkatan XXII serta 7 mahasiswa program magister Ilmu Hukum Angkatan I mengikuti prosesi wisuda di Aston Hotel, Kota Sorong, Selasa (9/7/2024).
Dalam prosesi wisuda ini, lulusan terbaik prodi Bahasa Inggris atas nama Naina D.A. Sahib dengan IPK 3,8, prodi Pendidikan Matematika atas nama Agus Salim dengan IPK 3,92, dan prodi Ilmu Pemerintahan atas nama Yusmita Wijayanti dengan IPK 3,96.
Selanjutnya, prodi Sosiologi atas nama Annisa Salsabilah dengan IPK 4,00, prodi Ilmu Administrasi atas nama Arnum Wijayanti dengan IPK 3,99, dan prodi Manajemen atas nama Candika Ramadona dengan IPK 3,74.
Kemudian, prodi Manajemen Sumber Daya Perairan atas nama Halimah dengan IPK 3,43, prodi Agro Teknologi atas nama Jesica Angelin dengan IPK 3,93, prodi Kehutanan atas nama Feriman Wenda dengan IPK 3,56, prodi Pengolahan Hasil Perikanan atas nama Betwel Maniani dengan IPK 3,52.
Lalu, prodi Teknik Industri atas nama Oki Amalia dengan IPK 3,84, prodi Perencanaan Wilayah dan Kota atas nama Jefri dengan IPK 3,43, prodi Teknik Sipil atas nama Sari Alfiani dengan IPK 3,50, prodi Teknik Informatika atas nama Muhammad Wafid dengan IPK 3,78, dan Prodi Ilmu Hukum atas nama Gerson dengan IPK 3,23.
Selain itu, ada 1 orang lulusan terbaik prodi magister Ilmu Hukum atas nama Surandi Wong Arya dengan IPK 3,97.
Dari lulusan terbaik Tingkat prodi, maka ditetapkan lulusan terbaik berdasarkan 2 rumpun ilmu, yakni Ilmu Sosial, Ilmu Pendidikan, Ekonomi, dan Humaniora yang diraih Annisa Salsabilah, S.Sos (predikat pujian). Annisa juga menjadi lulusan terbaik tingkat universitas.
Sedangkan lulusan terbaik untuk rumpun Ilmu Teknik, MIPA, Tanaman, dan Hewani diraih Jesica Angelin, S.Hut (predikat pujian) serta lulusan terbaik program pascasarjana atas nama Surandi Wong Arya, SH, MH (predikat pujian).
Rektor Unamin Sorong, Dr. H. Muhammad Ali, MM, MH berpesan agar setiap alumni menjaga nama baik dan almamater kampus. Sebab, almamater bagaikan ibu kandung bagi para mahasiswa selama menempuh pendidikan tinggi.
Selain itu, Muhammad Ali meminta para wisudawan mengimplementasikan segala ilmu yang diperoleh untuk bekal hidup bermasyarakat.
“Saya harap para alumni juga memiliki tanggung jawab moril untuk memberikan contoh positif dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kemampuan ilmu yang dimiliki, maka diharapkan ada value yang lebih baik sebagai penanda bahwa orang berilmu, tentunya lebih berintegritas,” ujar Rektor.
Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XIV se-Tanah Papua, Dr. Suriel Semuel Mofu, S.Pd, M.Ed, TEFL, M.Phil mengatakan, Unamin sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi swasta di bawah naungan Muhammadiyah telah melengkapi keterbatasan pemerintah dalam menyediakan pusat Pendidikan tinggi di daerah.
“Sebab, jumlah perguruan tinggi swasta jauh lebih banyak dan itu mengimbangi keterbatasan perguruan tinggi negeri, karena kemampuan pemerintah untuk menyelenggarakan perguruan tinggi agak terbatas,” kata Mofu.
Dikatakannya, belakangan ini, perhatian pemerintah terhadap pengembangan pendidikan tinggi swasta di seluruh Indonesia mengalami perkembangan sangat signifikan.
Lanjut Mofu, jika dilihat dari postur anggaran yang disediakan Kementerian Pendidikan, yang diperuntukkan bagi pengembangan Pendidikan tinggi swasta, perbandingannya jauh lebih besar daripada untuk perguruan tinggi negeri.
Mofu menambahkan, saat ini, dukungan untuk perguruan tinggi swasta diberikan dalam bentuk pendanaan sertifikasi dosen perguruan tinggi swasta yang telah memenuhi uji kompetensi.
“Khusus untuk LL Dikti Wilayah XIV se-Tanah Papua, kami sediakan anggaran senilai Rp. 22 miliar setiap tahun untuk membayar tunjangan sertifikasi dosen yang berjumlah lebih dari 897 orang,” katanya.
Ditegaskannya, perguruan tinggi swasta merupakan juru selamat bagi pendidikan tinggi di tanah Papua. Sebab, tambah Mofu, dengan kehadirannya, bisa memudahkan generasi Papua untuk menempuh pendidikan tinggi. [CR24-R1]