Debat publik pasangan bupati dan wakil bupati Manokwari di Aston Niu Hotel, Manokwari, Selasa (29/10/2024). Foto: SDR
Manokwari – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Manokwari, Bernard S. Boneftar – Eddy Waluyo (BERBUDI) dan Hermus Indou – Mugiyono (HERO) memaparkan visi dan misinya dalam debat publik pertama yang diselenggarakan KPU Kabupaten Manokwari di Aston Niu Hotel, Manokwari, Selasa, 29 Oktober 2024.
Tampil sebagai panelis dalam debat publik pertama, yaitu: Rektor Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Hugo Warami, Ketua Prodi Pemerintahan FISIP Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Y. Gabriel Maniagasi, dan Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia Papua Barat Daya, Amus Atkana.
Pasangan HERO menanyakan program Kartu Manokwari Sehat dalam visi, misi, dan program kerja pasangan BERBUDI. Pasangan HERO menanyakan, apakah program ini bisa diimplementasikan di Manokwari?
Sebab, pemerintah daerah saat ini sudah melaksanakan program kesehatan yang terintegrasi secara nasional, yakni menjamin ribuan atau 91,83 persen masyarakat Manokwari dalam program jaminan kesehatan.
Dikatakan Hermus Indou, pemda juga sudah menyediakan pelayanan kesehatan, baik di tingkat rumah sakit, puskesmas, pustu, bahkan sampai ke posyandu. “Bagaimana bapak bisa memastikan Kartu Manokwari Sehat bisa mandiri dan beroperasi dengan baik di Manokwari,” tanya Hermus Indou.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Boneftar mengatakan, pihaknya merasa yakin program itu akan diimplementasikan ketika terpilih dan memimpin pemerintahan Manokwari.
Dijelaskan Boneftar, kebijakan pemerintah pusat dan provinsi sudah menyediakan hal yang sama, melayani masyarakat, tetapi program Kartu Manokwari Sehat akan menyediakan program unggulan yang hadir untuk menjawab program yang belum tersedia dalam program nasional dan provinsi.
“Kita lihat BPJS Kesehatan menyediakan pelayanan obat generik, obat paket itu tidak. Bagaimana masyarakat miskin bisa menjangkau obat-obat paket itu. Banyak keluarga miskin, tidak punya kemampuan baik untuk membiayai keluarganya, dia tidak mampu. Di sinilah hadir Kartu Manokwari Sehat memberikan jawaban bagi masyarakat,” kata Boneftar.
Selain pelayanan, sambung dia, program Manokwari sehat juga menyediakan fasilitas-fasilitas lain, seperti menyediakan anggaran untuk pengurus RT dan RW sebesar Rp. 50 juta untuk koordinasi, termasuk terhadap ibu dan bayi.
“Program Manokwari sehat hadir memberikan jawaban yang tidak tersedia dalam kebijakan pusat maupun provinsi. Di situlah Kartu Manokwari Sehat itu hadir. Kita menyusun ini karena kita punya data riil di masyarakat. Hari ini banyak masyarakat tidak mampu membeli obat di apotek dan pasrahkan diri di rumah ketika sakit,” ungkap Boneftar.
Melalui program Manokwari sehat, kata Boneftar, pasangan BERBUDI memastikan struktur lembaga pelayanan kesehatan sampai ke tingkat bawah selalu tersedia.
“Kita pastikan program Kartu Manokwari Sehat tidak akan tumpang tindih, karena apa yang telah diatur oleh program nasional, tidak akan dilayani oleh Kartu Manokwari Sehat,” jelas Boneftar.
Pasangan BERBUDI menyoroti visi dan misi dari program pasangan HERO tentang program kerja 100 hari yang akan mengangkat 1.000 orang di Manokwari menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Pasangan BERBUDI menanyakan bagaimana caranya pasangan HERO bisa mengangkat 1.000 orang menjadi ASN dalam waktu 100 hari kerja.
Untuk itulah pasangan BERBUDI meminta pasangan HERO tidak menimbulkan permasalahan baru di balik pengangkatan 1.000 ASN. Apalagi, ungkap pasangan BERBUDI, sekarang ini banyak permasalahan pengangkatan honorer di Manokwari yang terbengkalai dan belum diangkat.
Di samping itu, banyak honorer di Manokwari yang tidak menerima gaji secara baik. “Jangan kita hanya mengumbar janji menaikkan 1.000 ASN, tapi selesai itu, dibiarkan. Ini masyarakat sedang menanti,” tanya Eddy Waluyo.
Menanggapi pertanyaan itu, Mugiyono membenarkan bahwa dalam program 100 hari kerja pasangan HERO akan mengangkat 1.000 ASN, karena ada kemauan dan komitmen.
“Insya Allah bisa. Kami paslon HERO sudah merencanakan, tidak ada yang susah. Kita mempunyai kemampuan. Hari ini Hermus Indou masih sebagai Bupati Manokwari. Di awal 2025, akan ada penerimaan pegawai yang jumlahnya 1.000 orang yang di dalamnya ada honorer yang sudah lama bekerja,” kata Mugiyono.
Ia pun meminta agar program kerja 100 hari pasangan HERO tentang pengangkatan 1.000 orang menjadi ASN, dicatat baik-baik. Sebab, kata Mugiyono, 100 hari setelah dilantik, pasangan HERO akan mengangkat 1.000 orang menjadi ASN, termasuk honorer yang sudah lama mengabdi.
“Kita pastikan honorer yang sudah lama mengabdi di Manokwari akan direkrut menjadi pegawai di Pemerintah Daerah Manokwari. Jangan meragukan, kita sudah hitung dan merencanakan dengan pusat. Kalau tidak, saya akan mempertanggungjawabkan di depan publik,” ujar Mugiyono. [SDR-R4]